Menulis bagaikan menanam pohon. Bahkan meski kita tahu bahwa besok kita akan mati (walaupun kita tidak akan pernah tahu), tapi jika benih telah ada di tangan, maka tanamlah. Maka biarpun kita berfikir bahwa tidak akan banyak yang membacanya, tapi jika ide telah ada di otak, maka tuliskanlah! Sebab Allah tahu, kita telah mencoba.
Minggu, 04 Mei 2014
Mengendalikan Habits, Mengendalikan Hidup
Kesan pertama tentang buku ini; covernya bagus! Ya, sederhana tapi keren. Begitu membuka halamannya secara random, saya kembali merasa bahwa mata saya dimanjakan oleh buku ini. Ilustrasi selalu nampak di setiap halamannya, dengan pemilihan font dan tataletak yang nyaman dibaca juga sekaligus menarik secara visual.
Baiklah, sekarang kita akan masuk ke pembahasan isi bukunya. Buku yang ditulis oleh seorang ustadz muda fenomenal, Felix Y. Siauw ini membawa semangat fastabiqul khairat yang kental. Intinya, pemaparan dalam buku ini menggiring kita untuk memerhatikan lebih dalam perihal ‘habit’, sebuah kata yang menjadi pembahasan utama.
Habit alias kebiasaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, ia bisa sangat menentukan pencapaian hidup seseorang. Habit bisa jadi dalam bentuk hal positif, bisa pula merupakan hal yang negatif. Habit bisa kita atur, namun ada kemungkinan pula ia yang akan mengatur kita.
Pada intinnya, buku ini menggiring kita untuk mengusahakan dan memiliki keinginan yang kuat untuk membentuk habit yang positif. Di back-covernya dijelaskan bahwa buku ini secara khusus diperuntukkan untuk pengemban dakwah, maka contoh-contoh konkret tentang itu memang diarahkan ke sana. Habit terlahir dari sepasang ayah dan bunda yang disebut sebagai practice dan repetition. Kedua hal inilah yang bisa menjadi sebab seseorang memiliki kebiasaan untuk melakukan sesuatu, yang kemudian menyebabkan ia mampu melakukan hal itu, untuk selanjutnya menjadi ahli di bidang tersebut. Ya, menjadi ahli bisa memungkinkan terjadi dengan adanya proses paksaan kepada diri sendiri, tanpa harus memiliki bakat, dan sangat bergantung pada keinginan yang kuat.
Buku yang pada Maret 2014 telah memasuki cetakan keenam ini mengarahkan keahlian yang terbentuk dari habit itu untuk membentuk para pendobrak yang mengenyahkan ketidakmungkinan dan akan dikenang oleh sejarah, terkhusus dalam dakwah, yang dalam buku ini disebut sebagai outliner. Selain pemaparan ‘teori habit’, buku ini juga memuat contoh-contoh kisah dari para tokoh, baik dari masa lampau maupun masa kini, serta dari dunia Islam maupun secara umum. Tak jarang pula penulis memberikan analogi-analogi sebagai teras untuk memasuki pintu-pintu penjelasannya.
Dari segi bertutur, menyeksamai tulisan Felix Y. Siauw tidak berbeda dengan mendengarkannya menyampaikan gagasan secara lisan. Jangan berharap menemukan kata-kata yang mendayu-dayu, bersayap, atau puitis. Penulis yang menyebut dirinya ‘Islamic Inspirator’ ini bertutur dengan gaya yang tegas, lugas, dan kadang jenaka –yang lebih bersifat menohok, sebenarnya. Hehehe...
Beberapa typo masih nampak dan sebaiknya lebih diperhatikan lagi pada cetakan berikutnya. Selain itu, kebiasaan saya untuk mengecek daftar isi pada saat awal memulai melahap buku, ternyata tidak bisa dipenuhi oleh buku ini.
Akhirnya, How to Master Your Habits ini adalah satu karya yang sangat patut untuk dimiliki oleh mereka yang ingin memulai belajar untuk hidup dengan positif. Terlebih untuk para pejuang dakwah Islam yang sudah seharusnya memaksimalkan dirinya dalam membagikan cahaya kebenaran.
"Anytime you see more successful than you are, they are doing something you aren't" (Malcolm X)- pg. 96
"Easy come easy go, everything that came with an instant will gone in an instant, there's no such things as ujug-ujug" -pg. 106
"impossible is a sum of possibilities, if we are willing to do the possibilities, then impossible is nothing"- pg.128
"Saya pernah menyaksikan seorang tunanetra yang berdakwah di jalan Islam, menyampaikan cahaya yang belum pernah disaksikan matanya" -pg.168
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar