Banyak sekali penulis pemula yang bertanya,
“Kalau saya menulis seperti bla..bla..bla…, boleh enggak?”
“Boleh enggak sih, kalau saya menulis cerita yang seperti bla.. bla..bla…???”
“Kalau saya menulis tapi caranya seperti bla..bla.. bla… boleh enggak ya?”
Biasanya, saya menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu dengan bertanya balik, “Emang siapa yang melarang?”
Si penanya biasanya menjawab lagi, “Hehehe.. benar juga sih. Enggak ada yang melarang. Jadi boleh atau enggak nih?”
Saya jawab lagi, “Cyape deh…”
* * *
Teman-teman sekalian,
Menulis itu tidak sama dengan aturan hukum, perundang-undangan dan sebagainya. Menulis bukanlah soal benar atau salah. Menulis bukan soal boleh atau tidak boleh.
Jadi, tak ada istilah “boleh atau tidak boleh” dalam menulis. Kalaupun ada, itu hanya hal-hal yang berkaitan dengan sistem nilai, keyakinan, agama, atau kepercayaan yang kita anut. Misalnya, kita yang Muslim tentu tahu bahwa percaya pada peramal itu dosa besar. Jadi seorang Muslim tidak boleh membuat tulisan yang isinya mengajak pembaca untuk percaya pada ramalan paranormal.
Nah, masalah “boleh atau tidak” dalam menulis hanya sebatas itu. TITIK!!!
Selebihnya: TERSERAH KITA!
Kita mau menulis apapun, dengan cara apapun, semuanya terserah kita.
Menulis adalah masalah SENI dan KREATIVITAS. Dalam setiap seni, yang paling penting adalah KEINDAHAN.
Karena itu, utamakanlah keindahan setiap kali Anda menulis. Atau kalau dijabarkan, rumusan UMUMNYA adalah EMPAT hal berikut:
Buatlah tulisan yang disukai oleh pembaca.
.
Buatlah tulisan yang mudah dipahami oleh pembaca.
.
Kalau Anda hendak mengirim tulisan ke penerbit atau media massa, maka buatlah tulisan yang sesuai dengan kriteria yang mereka tetapkan. Agar peluang untuk dimuat lebih besar.
.
Pastikan bahwa tulisan Anda tidak bertentangan dengan aturan agama, hukum, dan/atau sistem nilai yang dianut oleh masyarakat (lihat poin “Tulisan Anda Ditentang oleh Masyarakat?” di bawah ini).
Itu saja. Titik.
Seorang penulis sukses adalah penulis yang berjuang untuk memenuhi keempat poin di atas. Jadi kalau Anda ingin menjadi penulis sukses, coba perjuangan Anda difokuskan pada 4 hal di atas. Setiap kali menulis, HAL UTAMA yang harus kita pikirkan adalah keempat hal di atas, bukan yang lain
Masalah boleh atau tidak boleh, itu hanyalah yang berkaitan dengan sistem nilai, agama, keyakinan yang Anda anut dan percayai.
* * *
Masalah Tata Bahasa dan EYD
Memang, tak ada satu hal pun di dunia ini yang terbebas dari aturan. Dalam menulis pun pasti ada aturan. Misalnya soal tata bahasa dan EYD.
Tapi sebenarnya itu bukan aturan, karena tidak sama dengan aturan hukum yang bila dilanggar bisa membuat kita masuk penjara. Juga tidak sama dengan kitab suci, yang bila dilanggar bisa membuat kita masuk neraka.
Tata bahasa, EYD dan sebagainya… itu semua adalah KAIDAH yang dibuat berdasarkan KONSENSUS. Yang namanya konsensus, bisa saja berubah sesuai perkembangan zaman. Dan bila konsensus dilanggar, apakah Anda akan masuk penjara atau masuk neraka?
Jawabannya: TENTU TIDAK!
Jadi selama pelanggaran itu tidak membuat Anda masuk neraka atau masuk penjara, apa yang harus ditakutkan?
Saya akan berikan sebuah contoh kalimat yang sudah sangat akrab dengan keseharian kita saat ini:
"Gue banget."
Anda yang mengerti tata bahasa pasti tahu, bahwa kalimat ini SANGAT SALAH. Kata “banget” seharusnya disandingkan dengan kata sifat (misal: cantik banget), bukan dengan kata benda.
Tapi gue banget, kopi banget, Indonesia banget, dan banget-banget lainnya yang disandingkan dengan kata benda, dan itu jelas-jelas sangat keliru dari segi tata bahasa, saat ini begitu sangat menggejala di negeri kita.
Anehnya, tak ada orang yang protes. Anehnya lagi, kita merasa oke-oke saja menggunakannya. Lebih aneh lagi, kita bisa memahami artinya walau itu jelas-jelas salah dari segi tata bahasa.
Dari sini saya yakin Anda kini paham, bahwa yang paling penting dalam berbahasa bukan tata bahasa atau aturan berbahasa lainnya. Yang paling penting dalam berbahasa adalah KOMUNIKATIF. Artinya:
Apa yang kita ucapkan bisa dipahami oleh orang lain.
.
Apa yang kita maksud lewat sebuah ucapan, bisa dipahami dengan cara yang sama oleh orang lain. Tidak ada salah persepsi. Kalaupun ada salah persepsi, persentasenya sangat sedikit.
* * *
Sukses Karena Berani Melanggar Aturan
Teman-teman sekalian,
Coba perhatikan sekeliling kita. Lihatlah, banyak sekali inovasi baru yang berawal dari keberanian seseorang untuk tampil beda, melakukan hal-hal yang tidak biasa, bahkan melanggar konsensus, pakem, atau tradisi yang sudah dianut oleh masyarakat selama bertahun-tahun.
Berikut saya tulis beberapa contoh di antaranya.
1. Serial Lupus
Serial karya Hilman Hariwijaya ini sangat terkenal sekitar tahun 1990-an. Kenapa? Karena penulisnya berani melanggar pakem. Dia menulis novel remaja yang bahasanya sangat gaul ala remaja ibukota. Sebelumnya, tak ada satu orang penulis pun yang berani berbuat seperti itu.
Dan kalau kita saat ini kenal dengan teenlit, termasuk novel-novel karya Raditya Dika yang ngetop banget itu, sadarilah bahwa semuanya mungkin tidak pernah ada bila dulu Hilman “Lupus” tidak berani tampil beda dengan Serial Lupus-nya.
2. Opera Van Java (OVJ)
Mengapa OVJ bisa sangat terkenal? Karena mereka berani membuat konsep acara komedi yang out of the box, tidak seperti biasanya, lain dari yang lain. Bagaimana mungkin ada dalang yang berani memarahi para pemain di atas panggung, karena si pemain selalu ngawur dalam memainkan perannya? Baru OVJ yang berani membuat komedi dengan konsep yang “aneh” seperti itu.
3. Si Doel Anak Sekolahan
Sinetron karya Rano Karno yang ngetop sekitar tahun 1995 (kalau tak salah) ini bisa sukses luar biasa, karena mereka berani membuat cerita dengan setting budaya Betawi yang sangat kental. Sebelumnya, tak ada yang berani membuat acara TV yang seperti itu, karena budaya Betawi dianggap kampungan, tak mungkin ada yang mau nonton
4. TV One
Televisi milik Bakrie Group ini berhasil menjadi TV berita nomor satu di Indonesia, mengalahkan Metro TV yang sudah eksis beberapa tahun sebelumnya. Kenapa? Karena mereka berani membuat konsep acara berita yang out of the box, lain dari yang lain. Acara berita di TV yang sebelumnya terlihat sangat formal, resmi dan kaku, oleh TV One diubah menjadi sesuatu yang sangat santai. Bahkan news anchornya tidak lagi duduk di dalam studio, melainkan berdiri di pinggir jalan sambil disaksikan oleh orang-orang yang lewat.
5. Laskar Pelangi
Mengapa novel karya Andrea Hirata ini bisa sukses luar biasa? Karena penulisnya berani membuat cerita yang benar-benar berbeda, di tengah maraknya fenomena teenlit dan metropop ketika itu.
* * *
Nah…
Dari semua contoh yang saya tulis di atas, semuanya sekarang sudah sangat jelas, bukan?
Kreativitas, berani tampil beda, berpikir dan bertindak out of the box, adalah hal yang sangat penting di dunia seni, termasuk dalam hal tulis-menulis.
Karena itu, dalam menulis sebaiknya kita tidak terlalu sering bertanya, “Ini boleh atau tidak?”
Pokoknya masalah boleh atau tidak boleh dalam menulis, sama saja dengan boleh atau tidak boleh dalam kehidupan sehari-hari. Kalau dalam keseharian kita dilarang mencuri, maka dalam menulis kita tidak boleh membuat tulisan yang mengajari orang bagaimana cara mencuri
Selama isi tulisan atau cara menulis Anda tidak melanggar aturan hukum atau aturan agama, tidak bertentangan dengan sistem nilai yang dianut oleh masyarakat setempat, maka silahkan LANJUTKAN!
Bahkan bila Anda tetap ngotot membuat tulisan yang melanggar semua aturan dan sistem nilai, itu adalah hak asasi dan tanggung jawab Anda sepenuhnya. Bebas-bebas saja, selama Anda berani menanggung resikonya
* * *
Tulisan Anda Ditentang oleh Masyarakat?
Tahun 1989 lalu, dunia sempat digegerkan oleh sebuah novel karya Salman Rusdhie yang berjudul Satanic Verses (Ayat Ayat Setan). Umat Islam menentangnya, karena isi novel ini jelas-jelas menghina ajaran Islam.
Nah, bagaimana jika Anda ingin membuat tulisan yang berpotensi ditentang oleh masyarakat umum seperti ini?
Begini ya:
Sebagai seorang manusia, Anda punya HAK PENUH untuk membuat tulisan apapun. Termasuk bila Anda ingin membuat tulisan seperti Ayat Ayat Setan, tulisan yang bertentangan dengan aturan hukum, ajaran agama dan/atau sistem nilai yang dianut oleh masyarakat. Itu hak asasi Anda sepenuhnya.
.
Dan resiko dari keputusan Anda untuk membuat tulisan seperti itu, adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Termasuk resiko di akhirat nanti
.
Intinya: DARI SEGI PENULISAN, Anda bebas menulis apapun sekehendak Anda. Batasannya hanyalah hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas.
“Kalau menurut pendapat Pak Jonru sendiri, gimana?”
Secara pribadi, saya Insya Allah tidak akan bersedia membuat tulisan yang bertentangan dengan ajaran agama saya, Islam. Dan kalau Anda ingin menjadi seorang muslim yang baik, ayo berpendapat yang sama dengan saya. Tapi kalau Anda tidak sependapat, itu hak pribadi Anda, dan resikonya ditanggung sendiri ya
* * *
Dituduh Gila Karena Berbeda?
Tirto Utomo - pencipta merk Aqua - dulu diejek karena idenya membuat dan menjual air mineral dalam kemasan dianggap gila, tak akan laku.
.
Sudah menjadi resiko bahwa orang yang berani tampil beda, yang tampil dengan ide-ide baru, akan disebut gila. Mereka diejek bahkan diremehkan oleh masyarakat.
Sinetron Si Doel Anak Sekolahan sempat ditolak oleh tiga stasiun TV, karena mereka percaya bahwa sinetron seperti itu tak akan laku karena dianggap kampungan.
Harry Potter sempat ditolak oleh sejumlah penerbit, karena mereka tidak yakin cerita karya JK Rowling itu bisa laku di pasaran.
Dulu, saya juga diejek dan diledek karena mengelola PenulisLepas.com. Banyak teman yang berkata, “Ngapain kamu menghabiskan banyak waktu untuk mengurus website yang enggak ada duitnya itu? Kurang kerjaan amat!”
Tapi coba lihat sekarang:
Sinetron Si Doel Anak Sekolahan dan novel Harry Potter terbukti laris manis di pasaran.
.
Rano Karno dan JK Rowling yang dulu diejek bahkan disebut orang gila, kini dikagumi oleh banyak orang karena kesuksesan karya mereka yang berani tampil beda.
.
Aqua kini menjadi produk air mineral yang paling laris di Indonesia, bahkan sudah menjadi generik.
.
Alhamdulillah, saya dan PenulisLepas.com pun mengalami “perlakuan publik” yang lebih kurang sama. Kini, tak ada lagi yang berani mengejek saya, karena orang-orang sudah melihat bagaimana PenulisLepas.com bisa menjadi salah satu modal dasar saya dalam mengelola bisnis di bidang penulisan.
* * *
Teman-teman sekalian,
Ada satu kalimat bijak yang menurut saya sangat benar karena sudah sangat sering terbukti di mana-mana:
Seseorang dengan ide baru adalah orang gila hingga ide itu berhasil. (Mark Twain)
Orang yang punya ide baru, lain dari yang lain, belum pernah ada, biasanya akan diejek orang. Dia disebut gila, idenya dianggap aneh dan tak mungkin berhasil. Barulah setelah idenya itu berhasil, semua orang berbalik kagum dan ingin menirunya.
Jadi kalau teman-teman punya ide baru lalu diejek, diremehkan, bahkan Anda disebut gila, saran saya CUEKIN SAJA. Yakinkan pada diri sendiri:
“Saat ini saya memang masih dianggap gila. Tapi tunggulah saatnya tiba! Anda yang mengatakan saya gila akan berbalik kagum berat, iri luar biasa dan ingin sekali meniru saya!”
NB: Dan pesan moral bagi Anda yang masih suka mengejek orang lain yang menurut Anda punya ide aneh, tidak masuk akal, gila dan sebagainya, saran saya mulai sekarang berhentilah mengejek. Suatu saat nanti bila mereka sukses, Anda akan malu sendiri!
Semoga bermanfaat. Salam Sukses Selalu!
Jonru
www.jonru.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar