Sabtu, 04 Februari 2012

Kata Mereka tentang Jeda Sejenak


Buku ini menyuguhkan kontemplasi dan seruan yang rendah hati dari seorang Arrifa’ah yang disajikan secara apik dan dengan gaya bahasa yang unik memukau dalam bentuk prosa dan puisi. Sangat layak dibaca oleh siapa pun yang hendak jeda sejenak dari kejenuhan dan hiruk-pikuk rutinitasnya karena ada kesegaran dan pencerahan di dalamnya .

-Mugniar – seorang ibu dari 3 anak, blogger (http://mugniarm.blogspot.com)


Jeda sejenak bukan berarti diam tanpa arti. Jeda sejenak seringkali membawa kita pada nuansa baru yang penuh kekuatan untuk memperbaiki diri. Di saat itulah Arrifa’ah menguntai aneka hikmah dengan bahasanya yang apik. Buku ini pada akhirnya menjadi bacaan yang pas sekali untuk menemani jeda sejenak kita.
-Sari Yulianti, Penulis buku Surga di Telapak Kaki Ayah

Sebuah tulisan yang ditulis dari hati maka akan sampai ke hati penikmatnya. Sederhana, namun mengikat makna, terlebih di bab dalam perjalanan pulang,tentang pemutus kenikmatan yaitu kematian ! Saya yang terbiasa melihat banyak kelahiran dan kematian, ini merupakan suntikan tersendiri bahwa memang kita telah di vonis MATI!"

_Andi Nurul Rizqi_Ners di King Abdullah Medical City, Maternity and Children Hospital, Madinah, Saudi Arabia


Tidak Berlebihan rasanya, jika sy menyebut penulis sebagai orang yang penuh Motivasi,. Goresan Penanya mampu memotivasi jiwa - jiwa yang sedang kehilangan arah, yang selalu bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian sederhana, ya,.. inilah jeda sejenak bagi anda dan saya untuk kembali menyemangati diri jika sedang kehilangan arah.

-Hilya Al Aina, Aktivis Dakwah


Hanya penulis yang mampu mengambil jenak-jenak dalam hidupnyalah yang berhasil meninggalkan jenak-jenak perenungan di hati pembacanya. Dan Arrifa'ah, sebagai penulis, berhasil dengan baik melakukannya; berhenti sejenak untuk memaknai segala aktivitas, dan menuliskannya.

-Iqbal Lathief, blogger (http://mylathief.multiply.com)


Sekumpulan tulisan perihal peristiwa-peristiwa kecil, sederhana, akrab dijumpai, yang kita tidak pernah amat peduli memaknainya. Arrifa'ah mengajak kita berdiam sejenak menjadi jiwa yang lebih besar, yang lebih peduli, yang tidak egois melihat segalanya dari kacamata sendiri. Baca dan jadilah pribadi yang berjiwa besar!

-Andy Hardiyanti, kontributor dalam Antologi Puisi Mengejar Matahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar