Rabu, 19 November 2014

[Resensi Buku Islam] Panduan Haji dan Umrah



Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu adalah salah satu kewajiban kaum muslimin yang bahkan masuk dalam jajaran rukun Islam. Di dalam ibadah haji, terhimpun semua aspek ibadah yang berkaitan dengan jasad, hati, serta harta. Keutamaan ibadah ini dan pengorbanan yang harus ditempuh untuk melaksanakan ibadah ini membuat haji ataupun umrah sudah seharusnya dilaksanakan dengan penuh totalitas, termasuk dalam hal persiapan sebelum pelaksanaannya. 

Salah satu aspek yang harus sangat diperhatikan dalam hal ini tentunya adalah mengenai persiapan ilmu sebelum berangkat ke tanah suci. Kita tentu tidak ingin ibadah kita menjadi tidak maksimal akibat kurang perhatiannya kita mengenai tuntunan yang benar dalam pelaksanaannya. Padahal, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Belajarlah kalian manasik (umrah dan haji) kepadaku.” (HR.Muslim) 

Ya, sebagaimana ibadah yang lainnya, tentu ibadah haji dan umrah pun harus mengikuti ketentuan dari yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Segala tata cara peribadatan yang kita lakukan harus memiliki dalil yang jelas sehingga kita dapat melaksanakan ibadah dengan benar, tidak memudah-mudahkannya, dan tidak juga membebani diri dengan tata cara yang sebenarnya tidak berdasar. Para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mencontohkan kepada kita, bagaimana mereka begitu bersemangat untuk ikut bersama Nabi dalam perjalanan menuju Makkah dari Madinah untuk dapat melihat secara langsung bagaimana cara Nabi berhaji. Itu semua mereka lakukan dengan segala kepayahan, halangan, dan rintangan, namun tidak menyurutkan keinginan dan tekad mereka yang begitu kuat. 

Hari ini, saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sudah tidak ada di tengah-tengah kita, tentu kita tidak mungkin lagi menunaikan haji bersama beliau sebagaimana layaknya para shahabat dulu melakukannya. Namun benarlah, bahwa para nabi memiliki warisan yang sangat bernilai kepada kita semua, yakni warisan ilmu yang keberkahannya tidak terbatas pada ruang dan waktu. Termasuk di dalamnya ilmu mengenai tata cara berhaji atau umrah yang telah tuntas dijelaskan, dan telah sampai kepada kita hingga hari ini. 

Untuk memudahkan kita dalam mendapatkan ilmu mengenai manasik haji dan umrah, alhamdulillah, kini di tengah-tengah kita telah hadir buku Panduan Praktis Haji dan Umrah, Meneladani Haji dan Umrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Buku ini dikemas dalam ukuran 11x15,5cm, berbentuk buku saku yang mungil untuk dibawa kemana saja dan menemani perjalanan suci Anda. Dijilid dengan spiral dan menggunakan kualitas kertas yang bermutu dan dilengkapi dengan tali untuk dikalungkan, sehingga sangat memudahkan untuk dibawa serta dalam perjalanan, tapi tetap aman dan sangat praktis. Buku yang disusun oleh Asri Ibnu Tsani Djali ini hadir dengan cover berwarna hijau yang elegan serta dilengkapi pula dengan bonus berupa peta manasik haji dan umrah, lengkap dengan keterangan jarak, jalur-jalur perjalanan, serta foto-foto tempat-tempat tujuan yang nantinya akan disinggahi dalam rangkaian perjalanan haji atau umrah Anda. 

Menelusuri buku panduan haji dan umrah ini, kita akan mendapatkan pemaparan secara sistematis dan akan memudahkan kita untuk mendapatkan gambaran utuh tentang tahapan-tahapan dalam manasik haji atau umrah. Tiap tahapan pelaksanaan itu dilengkapi dengan kesimpulan singkat di sisi kiri buku yang memuat tentang keterangan rangkaian pekerjaan, tempat pelaksanaan, dan waktu pelaksanaan di tiap tahapannya. Layout setiap halamannya di desain khusus sehingga memudahkan kita untuk memahami setiap tahapan manasik, dengan gambar ilustrasi di bagian atas halaman, kesimpulan tiap tahapan di bagian kiri, dan uraiannya di bagan kanan dan ditampilkan dengan full colour sehingga sangat menarik untuk ditelusuri.

Buku ini dimulai dengan pemaparan tentang manasik umrah, di bagian awal, akan ditampilkan terlebih dahulu empat bagian dari manasik Umrah secara umum. Setelahnya, diberikan uraian satu per satu mengenai tiap bagian-bagian tersebut. Di mulai dengan manasik yang pertama, yakni Ihram. Akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum ihram, lengkap dengan dalil-dalil shahih yang melandasinya, termasuk di dalamnya mengenai pakaian yang digunakan untuk berihram. Khusus untuk laki-laki, ditampilkan pula gambar ilustrasi berupa tutorial cara penggunaan kain ihram, lengkap pula dengan haditsnya. Dilanjutkan dengan hal-hal yang dilakukan saat berihram, lengkap dengan tatacara niat, bacaan talbiyah, serta waktu bertalbiyah. Tidak ketinggalan pula dijelaskan mengenai larangan saat berihram. Berikutnya, pada manasik kedua dijelaskan seputar thawaf. Kembali ditampilkan gambar ilustrasi tentang tatacara idhthiba’ yang harus dilakukan pada saat thawaf, begitu pula dengan doa yang dianjurkan saat melakukan thawaf, tatacaranya, bacaan saat menuju maqam Ibrahim dan saat shalat di belakangnya. 

Berikutnya, manasik ketiga, yaitu sa’i. Kembali dipaparkan mengenai bacaan saat sa’i, dzikir saat di shafa, takbir dan dzikir yang shahih untuk diamalkan, serta hal-hal teknis terkait tata cara sa’i dilengkapi dengan gambar dengan keterangan yang rinci; mulai dari posisi yang menandai area yang dianjurkan berjalan cepat, hingga ilutrasi tentang arah shafa dan marwah, dan teknik menghitung jumlah putaran saat bersa’i, sehingga menghindarkan kita dari kebingungan-kebingungan yang bisa saja muncul saat pelaksanaannya. 

Rangkaian manasik umrah ditutup dengan tahallul, diuraikan tentang dua jenis pilihan saat tahallul, yakni halqu atau taqshir, lengkap dengan keutamaannya masing-masing, serta perbedaan pelaksanaan untuk pria dan wanita. 

Pada bagian berikutnya, kita akan memasuki rangkaian manasik haji. Dibuka kembali dengan pemaparan singkat mengenai empat bagian hari-hari pada ritual ibadah haji. Pemaparan singkat di awal ini akan langsung memberikan kesan kepada kita mengenai mudah dan ringannya melaksanakan ibadah haji yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, sungguh sangat jauh dari kesan berat dan sulit sehingga akan membangkitkan semangat kita dalam menelusuri tiap tahapan dalam rangkaian ibadah haji. 

Pada dasarnya, rangkaian haji hanya terdiri atas empat kelompok hari. Empat kelompok hari inilah yang berikutnya akan dijelaskan secara sistematis pada halaman-halaman berikutnya, lengkap dengan keterangan tentang tanggal pelaksanaannya. 

Hari tarwiyah menjadi pembuka pada awal rangkaian ibadah haji pada tanggal 8 Dzulhijjah. Dimulai dengan berihram sebagaimana yang dijelaskan pada bagian manasik umrah namun tentunya dengan bacaan niat yang berbeda untuk pelaksanaan haji. Jangan khawatir, sebab setiap bacaan yang disyariatkan akan dijelaskan dalam buku ini. Dilanjutkan dengan berangkat dan bermalam di Mina, lengkap dengan tatacara shalat lima waktu saat berada di tempat tersebut. 

Memasuki hari berikutnya, 9 Dzulhijjah diisi dengan Hari Arafah. Dijelaskan tentang rangkaian pekerjaan saat Hari Arafah, mulai dari keberangkatan, hingga akhirnya wuquf sampai matahari terbenam. Esoknya, memasuki rangkaian hari ketiga, yakni Hari Idul Adha. Rangkaian kegiatan pada 10 Dzulhijjah akan dijelaskan pada setiap halamannya, mulai dari berangkat ke muzdalifah dan mabit di sana, dzikir dan doa di Masy’ar Haram, bergerak ke Mina untuk melempar jumrah aqabah, menyembelih hewan kurban, tahallul sebagaimana penjelasan pada manasik umrah, thawaf ifadhah, hingga diakhiri dengan sa’i. Kesemua itu dijelaskan dengan singkat dan jelas, lengkap dengan dalil-dalil shahih yang melandasinya. 

Rangkaian hari-hari selama berhaji ditutup dengan hari tasyriq pada 11 hingga 13 Dzulhijjah. Akan dijelaskan pula mengenai rangkaian pekerjaaan-pekerjaan yang harus dilakukan pada hari-hari tasyriq tersebut, mulai dari tiga jenis melempar jumrah dan penjelasan mengenai tatacara hingga arah dan posisi-posisi yang harus diperhatikan saat melakukan ritual ini, hingga akhirnya pelaksanaan thawaf ifdhah yang merupakan penutup dari seluruh rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan ibadah haji. 

Tidak hanya pemaparan tentang manasik umrah dan haji yang dipaparkan dengan rinci pada buku ini. Buku ini dilengkapi pula dengan penjelasan-penjelasan mengenai hal-hal yang penting untuk diketahui terkait dengan kedua ibadah tersebut. Misalnya saja tentang larangan-larangan pada saat berihram dan selama berada di tanah suci. Dijelaskan pula mengenai hal-hal yang bukan merupakan larangan ihram, sehingga menghindarkan kita dari mengamalkan larangan yang tidak berdalil. 

Dijelaskan pula mengenai fidyah bagi orang-orang yang melanggar ketentuan-ketentuan pada saat pelaksanaan umrah ataupun haji. Denda-denda ini dipaparkan dengan ringkas namun tetap rinci, dengan uraian pelanggaran dan jenis denda yang menjadi konsekuensinya. Dalam bagian ini dipaparkan pula mengenai keadaan-keadaan tertentu dimana pelanggaran tidak dikenai denda. 

Berikutnya, dirincikan kembali mengenai hal-hal yang terkait dalam manasik haji dan umrah. Misalnya mengenai miqat, dijelaskan tentang tempat-tempat miqat, lengkap dengan petanya. Pengetahuan kita pun akan bertambah dengan penjelasan tentang tiga macam manasik haji. Dimana, ketiga macam manasik ini dipaparkan dengan menggunakan diagram, sehingga memudahkan kita untuk menangkap perbedaan ataupun persamaan dari ketiganya, dan ditutup dengan kesimpulan dari ketiga hal tersebut. 

Tidak ketinggalan pula penjelasan mengenai rukun dan wajib haji serta fatwa-fatwa seputar haji yang dijelaskan dalam poin-poin, lengkap dengan keterangan ulama yang memfatwakannya, ataupun dalil shahih yang melandasinya. Fatwa-fatwa ini akan semakin mencerahkan kita, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkadang dipertanyakan terkait kedua ibadah ini. Dijelaskan pula secara khusus mengenai shalat di Masjid Nabawi, lengkap dengan visualisasi letak-letak bagian di masjid nabawi, serta tuntunan ziarah kubur ke makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab yang pada dasarnya di landasi pada dalil ziarah kubur secara umum. Dan ditutup dengan dzikir-dzikir dan doa yang dianjurkan serta berkaitan dan digunakan saat haji atau umrah, yang tentunya memiliki landasan dalil yang jelas. Disertai pula dengan tata cara shalat jenazah yang biasanya selalu dilakukan seusai waktu-waktu shalat fardhu di sana. Shalat jenazah ini memiliki keutamaan yang besar, sehingga sangat sayang jika kita tidak dari awal membekali diri dengan ilmu tentang ini.  

Pada akhirnya, buku ini akan sangat membantu kita dalam memahami secara mendalam mengenai ibadah haji dan umrah. Bagi Anda yang akan berencana untuk segera berangkat, maka buku ini sangat praktis untuk turut serta dalam perjalanan Anda. Begitupula untuk Anda yang telah berniat dan berencana untuk segera menunaikan ibadah haji atau umrah, sangat diajurkan untuk memantapkan ilmu terkait manasik haji dan umrah, dan buku ini akan sangat membantu Anda. Dan sebab setiap kaum muslimin pasti memiliki keinginan untuk melaksanakan rukum Islam yang terakhir ini, maka buku ini tentu akan sangat bermanfaat untuk kita semua, insya Allah. 

*ditulis untuk rubrik Resensi Buku Islam di Radio Rodja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar